Tetapi sebenarnya kita harus akui fakta bahwa sebenarnya banyak orang suka datang kemari karena kata mereka begitu mudah mencari duit di Tanah Papua.
Di tengah-tengah itu kami harus akui bahwa dunia periklanan di Tanah Papua begitu sunyi-sepi, bagaiman kuburan, karena banyak usaha selama ini dijalankan berdasarkan jaringan-jaringan perseorangan, tentu saja penuh dengan KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme). Tidak dapat disangkal lagi banyak Kepala-Kepala Dinas di Tanah Papua menguncurkan dana bantuan yang diberikan atas nama Otonomi Khusus dibelokkan menjadi proyek-proyek untuk memperkaya keluarga masing-masing pejabat.
Banyak contoh dapat kami berikan dengan menyebut nama orang ataupun nama usaha, tetapi dalam menyajikan informasi ke dunia maya seperti ini sepertinya tidak sopan. Yang lebih sopan lagi kalau mereka-mereka yang selama ini jahil hidup berdinas di Tanah Papua menghentikan perbuatan mereka. Mumpung hari ini tanggal 21 Juni 2014, beberapa hari lagi akan memasuki Bulan Puasa 2014, kami berdoa kepada Tuhan yang Mahakuasa, Insya Allah, mereka umat yang jalil seperti ini akan diberi pencerahan dan pertaubatan dan berhenti berbuat jahat di Tanah Papua, tanah yang telah dibaptis dan diberkati Allah.
Hanya dengan pertobatan kita bisa membangun tanah Papua, bukan dengan pendekatan lain. KKN harus dibasmikan, kekerasan harus dibasmikan, pelanggaran HAM harus dibasmikan, dan Bisnis di Tanah Papua harus dibangkitkan, dilahirkan, dihadirkan menjadi nyata dan pengalaman setiap orang Papua.